Warren Buffet yang merupakan miliuner ternama percaya bahwa kunci utama agar menjadi seorang investor sukses yakni dengan tak meminjam uang yang akan dialokasikan untuk dana investasi saham. Selain itu, dia juga menjelaskan soal bahaya berhutang serta dampak negatifnya bagi para investor.
Banyak para tokoh investor sukses yang memberikan alasan agar tidak memakai dana pinjaman atau berhutang untuk berinvestasi saham. Karena tak ada yang bisa memastikan jumlah penurunan dari nilai saham yang dapat terjadi sewaktu-waktu.
Bila Anda hanya menggunakan pinjaman dana sedikit serta keadaan Anda pun tidak begitu terkena dampak secara langsung karena kejatuhan pasar, hal ini bisa jadi pemikiran Anda akan terganggu sebab berita laporan mengenai pergerakan saham begitu mengkhawatirkan serta mencekam. Selain itu pikiran yang sedang kacau tak kan menciptakan keputusan yang bijak.
Bahkan buffet juga memperkirakan untuk 53 tahun akan datang nilai saham perusahaan akan mengalami penurun, tak jauh dari kondisi penurunan paling besar yang pernah terjadi sebelumnya.
Tak ada satu orang pun yang dapat memastikan pergerakan nilai saham akan ke arah mana. Sewaktu-waktu bisa naik dan sewaktu-waktu bisa turun. Orang hanya bisa memprediksi, bagi investor yang melakukan observasi dan mempelajari alur perdagangan sebuah perusahaan hanya bisa mendekati kemungkinan yang akan terjadi, karena hasil tetap susah sekali untuk ditebak.
Tapi, tidak sedikit orang yang melakukan investasi saham tapi menggunakan dana yang diperoleh dari berhutang. Nah, untuk mengulas hal ini berikut beberapa hal yang harus Anda ketahui. Karena kembali lagi, adalah hak setiap orang untuk berinvestasi entah itu dari uang pribadi atau dari berhutang karena resiko dan keuntungannya diperoleh juga untuk dirinya sendiri.
Cara Bijak Berinvestasi dari Berhutang
Utang sebenarnya dapat menjadi berkah bila digunakan untuk berbagai kegiatan yang sifatnya produktif. Investasi termasuk dalam hal tersebut. Akan tetapi, perlu diingat bahwa investasi memiliki risiko apalagi berinvestasi saham.
Jika Anda bertanya, apakah berinvestasi menggunakan dana pinjaman itu boleh? Jawabannya cukup bervariasi, ada yang menyarankan untuk tidak karena beberapa alasan, dan ada pula yang boleh-boleh saja dengan beberapa pesan didalamnya. Anda sebagai manusia yang memiliki hak atas diri sendiri tentu bebas memilih versi yang mana.
Tapi bila memang ingin berinvestasi memakai dana pinjaman ada beberapa hal yang wajib diperhatikan, antara lain:
1. Mengenali Investasinya dan Mengetahui Potensi Kerugian
Anda wajib mengetahui lebih dalam aset saham yang Anda pilih sebagai produk investasi, apalagi bila berinvestasi dari dana hasil pinjaman.
Tidak hanya investasi saham saja, entah itu berupa investasi emas, deposito, reksadana sampai properti sekalipun, Anda wajib mempelajarinya lebih detail. Bukan hanya berfokus terhadap keuntungan semata, namun juga menganalisa potensi kerugian. Karena meski sekecil apapun itu, investasi tetap mempunyai potensi kerugian

2. Menghitung Imbal Hasil atau Keuntungan
Sebelum Anda benar-benar yakin berinvestasi dari dana pinjaman, pastikan Anda telah menghitung keuntungan atau imbal hasilnya. Tentunya keuntungan dari investasi tersebut harus lebih tinggi dari angsuran serta bunga dari utang yang wajib dibayar.
Yang pastinya keuntungan atau imbal hasil harus lebih besar dari cicil serta bunga utang. Dengan begitu keuntungan tersebut dapat digunakan untuk membayar angsuran. Akan tetapi, investasi sendiri pergerakan pasarnya cukup susah untuk ditebak apalagi instrumen investasi seperti saham. Tapi, itu semua adalah hak Anda dan apapun hasilnya akan ditanggung secara pribadi juga.
3. Modal investasi Menyesuaikan oleh Kebutuhan
Bila Anda telah menganalisa semuanya, Anda dapat menggelontorkan dana untuk berinvestasi, termasuk memilih dan membeli saham dari sebuah perusahaan tertentu. Akan tetapi, jika masih ada keraguan atau merupakan pemula di bidang tersebut, disarankan untuk berinvestasi dengan modal yang kecil terlebih dahulu.
Anda harus ingat bahwa modal yang dipakai adalah hasil dari berhutang. Jika memilih pinjaman jangka pendek, maka perhatikan dari sisi bunga. Pasti nilainya akan lebih tinggi daripada utang yang tenornya lama. Maka dari itu, harus menyesuaikan dengan kebutuhan Anda.
4. Mengambil Tindakan Cut Loss
Berinvestasi tapi tak sesuai dengan harapan? Kondisi kerap terjadi. Anda rugi besar, disisi lain buang utang masih tetap berjalan dan wajib dilunasi. Langkah yang dapat Anda lakukan yakni cut loss. Dengan menjual kembali portofolio prestasi Anda agar terhindar dari kerugian lebih banyak.
Jika hasil penjualan atau pencairan imbal hasil belum bisa menutupi kewajiban, Anda perlu mencari cara bagaimana mengumpulkan dana untuk membayar hutang. Entah itu mencari pekerjaan sampingan, menjual aset atau menggadaikan harta benda.
Maka dari itu, sedari awal penting rasanya untuk menentukan kemampuan terkait rugi. Berapa persen Anda mampu. Apabila lebih tinggi dari batas kemampuan Anda, maka lakukanlah cut loss.